Postingan Populer

halaman

Sabtu, 17 Agustus 2019

Oral Hygiene kebersihan rongga mulut

poltekkes semarang , Jurusan Keperawatan Gigi , Terapis Gigi dan Mulut , Oral Hygiene , Personal Hygiene
praktek oral hygiene mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi
Poltekkes Semarang
A. Pengertian Oral Hygiene 
Secara harfiah, di dalam rongga mulut sudah terjadi proses pembersihan gigi dan mulut secara mekanik yaitu ketika terjadi gesekan antara makanan berserat, saliva dan gigi.. Namun, proses pembersihan gigi dan mulut tidak cukup bila hanya mengandalkan proses mekanik, perlu adanya proses pembersihan lain untuk memaksimalkan kebersihan rongga mulut.
Oral hygiene adalah suatu perawatan mulut dengan atau tanpa menggunakan antiseptik untuk memenuhi salah satu kebutuhan personal hygiene klien. Secara sederhana Oral hygiene dapat menggunakan air bersih, hangat dan matang. Oral hygiene dapat dilakukan bersamaan pada waktu perawatan kebersihan tubuh yang lain seperti mandi, mengosok gigi dll. Perawat perlu membantu penderita/keluarga untuk melakukan perawatan tersebut guna meningkatkan peran serta aktif dalam memberikan perawatan kepada penderita.

B. Tujuan Oral Hygiene
1) Agar mulut tetap bersih / tidak berbau
2) Mencegah infeksi mulut, bibir dan lidah pecah-pecah stomatitis
3) Membantu merangsang nafsu makan
4) Meningkatkan daya tahan tubuh
5) Melaksanakan kebersihan perorangan
6) Merupakan suatu usaha pengobatan

C. Indikasi
• Pasien yang memiliki masalah mulut yang menderita caries, plak, halitosis, gusi berdarah dan radang pada gusi.
• Pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hygienenya sendiri
• Pasien pasca operasi tulang leher atau pasien yang tidak dapat menggerakkan lehernya
• Pasien tidak sadarkan diri

 D. Kontraindikasi
 Klien yang menderita penyakit diabetes dan beresiko stomatitis.

E. Prosedur Tindakan Perawatan Mulut (Oral hygiene)
Oral hygiene memiliki prosedur tindakan yang harus diikuti dari standar peralatan hingga langkah kerja yang dilakukan. Berikut ini adalah prosedur tindakan oral hygiene:
 1) Peralatan
a) Larutan pencui mulut / larutan anti septic (Betadine cair)
b) Tog spatel yang dibalut dengan satu lapis kassa
c) Handuk wajah, bengkok
d) Handuk kertas/tissue/ pengalas
e) Gelas dengan air dingin / hangat
 2) Langkah-langkah
 a) Jelaskan prosedur kepada keluarga klien / langsung pada klien. Jika keluarga atau klien bida melakukannya sendiri, anda hanya perlu membantu dan menginstruksikannya dengan benar
 b) Cuci tangan anda
 c) Tempat handuk / pengalas diatas meja tempat tidur dan atau peralatan
 d) Tarik tirai disekitar tempat tidur dan tutup pintu ruangan.
 e) Atur posisi klien
 f) Letak handuk dibawah wajah penderita dan bengkok dibawah dagu penderita
 g) Dengan hati-hati regangkan gigi atas dan bawah penderita dengan tong spatel secara tepat tapi lembut, diantara molar belakang. Sisipkan bila penderita rileks, bila memungkinkan.
 h) Bersihkan mulut penderita dengan menggunakan tong spatel yang telah dibasahi air/pencuci mulut. Bersihkan permukaan gigi. Gosok palatum mulut, bibir, pipi. Gosok lidah perlahan. Basahi aplikator bersih dengan air dan gosok mulut untuk mencuci. Ulangi sesuai dengan kebutuhan.
 i) Cuci tangan setelah melakuka tindakan.
 j) Catat hal-hal yang diperlukan (misalnya gusi berdarah, lidah yang pecah)

F. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Oral Hygiene 
1) Status Sosial Ekonomi Hal ini berpengaruh terhadap kemampuan klien menyediakan bahan penunjang, seperti pasta gigi.
2) Sosial Sebagai tempat seseorang saling berkomunikasi, bertukar pikiran dan informasi dapat mempengaruhi perilaku hygiene pribadi.
3) Pengetahuan Pengetahuan dapat berpengaruh terhadap daya minat memenuhi kebutuhan hygiene pribadi seseorang.
4) Cacat Jasmani / Mental Bawaan kondisi cacat Kecacatan fisik dan mental dapat mengganggu aktifitas hygiene pribadi

G. Akibat Tidak Dilakukannya Oral Hygiene
1) Masalah umum
 a) Karies (gigi berlubang) Karries gigi merupakan masalah umum pada setiap orang, perkembangan lubang merupakan proses patologi yang melibatkan kerusakan email gigi dikarenakan terjadi demineralisasi .
b) Penyakit periodontal Adalah penyakit jaringan penyangga gigi.
c) Plak Adalah lapisan transparan yang melekat pada gigi, yang menganduk bakteri.
d) Halitosis Merupakan bau yang keluar dari dalam mulut, yang diakibatkan hygiene mulut yang buruk, makanan tertentu atau proses infeksi serta tingginya asam lambung. Menjaga hygiene rongga mult dengan baik dan benar dapat mengurangi bahkan menghilangkan penyebabnya. Kecuali penyebabnya adalah penyakit sistemik.
e) Keilosis Merupakan gangguan bibir retak. Dapat diakibatkan oleh kurangnya vitamin C, kebiasaan nafas melalui mulut, dan saliva yang berlebihan.
 2) Masalah mulut lain
 a) Stomatitis Peradangan pada mukosa mulut yang disebabkan iritasi, kurang vitamin C, hormone, infeksi oleh bakteri, virus atau jamur serta dapat disebabkan oleh konsumsi obat.
 b) Glosisitis Peradangan pada lidah yang disebabkan infeksi atau cidera, seperti luka atau gigitan.
 c) Gingivitis Peradangan pada gusi dapat diakibatkan oleh hygiene mulut yang buruk seperti penumpukan plak dana tau karang gigi, kekurangan vitamin C, hormonal atau pada penyakit sistemik.

 Jika pasien mengalami masalah-masalah seperti di atas, memerlukan penanganan oral hygiene yang spesifik untuk mengobati dan menghentikan penyebabnya.
 Oral hygiene merupakan suatu tindakan perawatan rongga mulut untuk menjaga kebersihannya dan memenuhi salah satu kebutuhan personal hygiene seseorang. Tindakan perawatan ini dapat dilalukan sendiri oleh seseorang atau oleh orang terdekat dan seorang tenaga medis yang berkompeten.
Jika seseorang dalam keadaan sakit atau pasca operasi maka seseorang tersebut memerlukan bantuan orang lain atau orang terdekatnya untuk memenuhi kebutuhan personal hygienenya.


Tips untuk melakukan tindakan oral hygiene :
 1. pelajari dan pahami karakter kebutuhan pasien apakah bisa melakukan sendiri atau tidak
2. siapkan alat dan ban yang diperlukan saja
3. tawarkan kepada pasien atau keluarga yang menunggu apakah ingin melakukan oral hygiene sendiri atau olehkeluarga atau oleh perawatjika memungkinkan
4. bersikap sewajarnya dan ramah
5. jika pasien pasca operasi atau koma, jangan paksakan menggunakan pasta gigi, dan bersihkanlah area yang dapat dijangkau